asal-usul kertas

Kertas merupakan lembaran yang terbuat dari serat yang berasal dari serat, air dan bahan aditif kertas, kemudian dibentuk lembaran pada saringan halus/wire (Smook, 1998). Kertas merupakan bahan lentur  yang dimanfaatkan untuk penulisan, pengemasan, dan beragam keperluan khusus lainnya. Terbuat dari jaringan serat (biasanya dari kayu atau tumbuhan lainnya) dalam bentuk slurry, kemudian dibentuk di atas wire atau screen, dan dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Juga terdapat penambahan beberapa bahan aditif dan bahan pengisi (Chistopher J.B, 1996)Kertas secara tradisional didefinisikan sebagai lembaran yang ditekan pada penyaringan dari larutan fiber. Produk kertas saat ini sebagian besar sama dengan definisi tersebut, tetapi produk kertas umunya juga mengandung bahan aditif non serat. Kertas atau yang dalam bahasa Inggris disebut paper diturunkan dari nama sebuah tanaman, papyrus. Masyarakat Mesir kuno memproduksi material pertama yang digunakan untuk menulis dengan cara mengepres lapisan batang secara bersamaan. Bahan utama pembuat kertas adalah pulp. Serat pulp biasanya berasal dari tumbuhan (Fauzie, 2012).Kertas adalah lembaran yang terdiri dari serat-serat selulosa yang saling tempel-menempel dan jalin-menjalin. Pada beberapa jenis kertas tertentu ditambahkan beberapa bahan penolong berupa zat organik atau anorganik.

Pada umumnya kertas yang diproduksi dapat dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan penggunaannya, yaitu:

1.    Kertas Budaya, terdiri atas kertas koran, kertas cetak, kertas tulis dan kertas untuk keperluan bisnis.

2.    Kertas Industri, terdiri atas kertas pengemas, kertas kraft, kertas rokok, karton dan kertas pembungkus.

3.    Kertas lain, yaitu kertas yang tidak termasuk ke dalam golongan tersebut, misalnya kertas tissue (Fauzie, 2012).


Bahan Baku Kertas

Pada industri kertas modern bahan baku menjadi salah satu faktor yang penting dalam menentukan kualitas kertas yang diproduksi, bahan baku utama pembuatan kertas sering disebut istilah pulpPulp merupakan kumpulan serat selulosa dan hemiselulosa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan baik tumbuhan kayu (wood) maupun bukan kayu (nonwood) yang mempunyai sifat dapat diuraikan dalam air dan dibentuk kembali menjadi lembaran. Pengambilan serat dari tumbuhan dilakukan melalui proses pulping yaitu dengan menguraikan jalinan antar serat pada kayu secara mekanik dan kimia. Selain menyediakan serat juga dapat diperoleh dari hasil daur ulang kertas bekas (secondary fiber).             Dari segi penggunaan, tumbuhan berkayu dapat dibagi dalam dua kelompok besar diantaranya :
Tumbuhan Kayu Daun (Hardwood)Tanaman kayu daun yang biasanya juga disebut hardwood adalah tanaman yang memiliki daun sempurna yaitu memiliki tangkai daun, tulang daun dan helai daun. Pengambilan serat dari tanaman ini pada umumnya secara kimia merupakan sumber penghasil serat pendek (short fiber) dengan panjang serat 900µm – 1600 µm. Serat pendek ini memberikan kontribusi dalam pembentukan formasi kertas yang baik yang banyak digunakan untuk produksi fine paper, dan umumnya pulp yang dihasilkan dari jenis ini memiliki kekuatan yang rendah. Contoh hardwood yaitu : Eucalyptus alba, Acacium mangium, Albizia falcataria (Casey, 1983).

PAPER | meaning in the Cambridge English Dictionary


Tumbuhan Kayu Jarum (Shoftwood).Tanaman kayu berdaun jarum (coniferus) yang lazim disebut dengan softwood merupakan tumbuhan yang memiliki daun menyerupai jarum. Tanaman ini mempunyai karakteristik serat yang panjang dan selain itu tanaman berdaun jarum ini mempunyai daun yang tidak sempurna. Softwood merupakan bahan baku yang umum digunakan dalam industri pulp yang berkualitas tinggi dan akan menghasilkan kekuatan yang sangat baik Ciri khas yang membedakan kayu daun dan kayu jarum tersebut adalah komposisi selnya, Diana pada kayu daun terdapat sel pembuluh (vessel) sedangkan pada kayu jarum tidak ada.

Perbedaan dari kedua jenis kayu tersebut adalah kayu daun tersusun dari serabut trakeid dan parenkim. Perbedaan yang paling penting dari kedua jenis kayu ini terletak pada panjang seratnya, dimana pada kayu daun memiliki panjang serat rata-rata 2,0 mm dan diameter 22µm, sedangkan kayu jarum memilik panjang serat rata-rata 4mm dan diameter 40µm. Tanaman ini sangat baik pertumbuhannya pada daerah subtropis dan cocok untuk berbagai proses pulping baik secara mekanik atau kimia. Contoh dari kayu jarum yaitu: Pinus merkussi, Picea (Cemara), Auricaria (Smook, 1998). Perbedaan lain terletak pada komposisi kimia, dimana umumnya kayu daun mengandung selulosa lebih banyak dan sedikit lignin jika dibandingkan angan kayu jarum yang mempunyai kadar lignin tinggi (Smook, 1998).             Komposisi kimia rata-rata kayu daun dan kayu jarum dapat dilihat pada tabel :Tabel 2.2Komponen Kimia Kayu

Jenis KayuSelulosaHemiselulosaLigninEkstraktif
Kayu Jarum42 ± 2%27 ± 2%28 ± 3%3 ± 2%
Kayu Daun45 ± 2%30 ± 2%20 ± 4%5 ± 3%

             Kayu jarum memiliki ketebalan dinding sel lebih kecil dan cepat menjadi tipis selama pembentukan lembaran (Smook, 1998).             Berikut ini adalah jenis-jenis pulp yang umum digunakan di Indonesia:1.   LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp)LBKP adalah pulp kimia kraft yang menggunakan kayu dari tumbuhan yang berjenis kayu daun lebar yang memiliki serat pendek (panjang seratnya kurang dari 1,6 mm) dengan melalui proses pemutihan, sehingga pulp berwarna putih.2.   NBKP (Needle Bleached Kraft Pulp)NBKP adalah pulp kimia kraft yang menggunakan kayu dari tumbuhan berjenis kayu jarum (softwood) yang memiliki serat panjang (panjang seratnya lebih dari 1,6 mm) dengan melalui proses pemutihan, sehingga pulp berwarna putih.  Persamaan dari kedua jenis pulp tersebut adalah dalam proses pemasakan, keduanya menggunakan proses sulfat atau kraft. Namun demikian kedua jenis pulp tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap kualitas kertas yang dihasilkan. Kertas yang dibuat dengan pulp serat pendek akan memiliki formasi yang baik namun kekuatannya kurang, sedangkan pulp dari serat panjang memiliki kekuatan yang tinggi namun formasi kurang baik. Oleh karena itu untuk menghasilkan lembaran kertas yang memiliki formasi dan kekuatan yang baik maka dilakukan pencampuran (blending) antara keduanya.

Tagged , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *