Isu yang sedang berkembang saat ini, meremas thermal paper dapat memicu kanker dan menganggu hormon. Isu ini didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh yayasan konsumen di Taiwan. Mereka menguji beberapa contoh thermal paper yang sering digunakan masyarakat, di antaranya 20 sampel struk dari ATM, kantor pos, pusat perbelanjaan dan sampel dari sebuah mal di Taiwan. Ada 7 merek kertas faksimili yang diuji oleh yayasan ini.
Hasilnya pun mengakibatkan masyarakat resah, sekitar 60 persen sampel thermal paper tersebut mengandung BPA. Aduh! Setidaknya 18 dari 28 sampel thermal paper yang diuji mengandung zat kimia tersebut dengan kadar antara 10 hingga 50 ppm (parts per million). BPA sendiri dikenal sebagai zat kimia yang dapat mengacaukan hormon. Zat ini biasanya dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara dan prostat, penyakit kardiovaskular, serta kelainan reproduksi dan perkembangan otak. Lalu dari semua ancaman bahaya tersebut, anak-anak di usia pertumbuhan paling rentan menghadapi risiko terdampak BPA.Untuk tambahan, menurut hasil uji coba Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat, sekitar 2,5 mikrogram BPA akan beralih dari struk ATM ke tangan manusia jika struk tersebut dipegang selama sekitar 10 detik. Paparan ini akan meningkat hingga 1,5 kali jika struk ini diremas-remas oleh tangan.
Sebenarnya kita tidak perlu panik, lantas kemudian Thermal paper disangkutpautkan dengan hal-hal yang diluar hasil penelitian. Padahal, faktanya saat ini, thermal paper ada di sekitar kita selama puluhan tahun. Penelitian tadi pun harus diuji coba kembali untuk menentukan keabsahannya. Sebenarnya, asal tahu bagaimana cara menjaga diri, thermal paper tidak akan membahayakan tubuh.
Jangan juga lantas mengasumsikan p bahwa semua struk belanja dan struk ATM itu berbahaya. Nyatanya, tidak semua jenis kertas pada struk belanja mengandung BPA. Untuk mengetahui apakah kertas adalah jenis termal yang mengandung BPA, Anda bisa coba goreskan sisi kertas yang sudah dicetak. Jika Anda melihat tanda gelap, maka itu adalah thermal paper yang mengandung BPA.
Jadi kesimpulannya perlukah kita menghindari penggunaan thermal paper?
Jika dilihat potensi bahaya thermal paper di atas, maka apakah penggunaan thermal paper mutlak dihindari? Tentu tidak. Hampir semua bisnis menggunakan thermal paper untuk keperluan cetak struk. Sahabat Kasanoa pasti juga sadar betapa pentingnya struk sebagai alat bukti pembayaran. Tidak bisa begitu saja masyarakat menolak struk yang sudah jadi keperluan sehari-hari. Apalagi, tidak semua toko memiliki fitur cetak struk digital.Thermal paper juga mutlak diperlukan untuk melengkapi printer kasir.
untuk anda yang membutuhkan thermal paper untuk bisnis dan usaha anda, dapat megunjungi website kami www.Officelio.com/kertas.