Setiap pekerjaan yang dilakukan di kantor sebenarnya hanyalah bagian kecil yang digabungkan dengan pekerjaan-pekerjaan karyawan lain sedikit demi sedikit untuk mengarah ke satu tujuan besar perusahaan. Selain itu, perusahaan juga memiliki nilai-nilai, yaitu cara-cara khas yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan besarnya. Nilai-nilai ini juga seringkali bertransformasi menjadi salah satu tujuan perusahaan yang ditanamkan ke dalam pribadi masing-masing karyawannya.
Sesuatu dapat dikatakan sebagai kinerja, apabila pencapaian yang diraih oleh individu atau kelompok memang selaras dengan target dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi tanpa sebuah target dan tujuan, kinerja seorang karyawan atau tim akan sulit untuk diukur. Dari penjelasan singkat ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tolak ukur sebuah kinerja sangatlah diperlukan. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi perlu memiliki pengukuran kinerja yang dibuat secara benar dan tepat.
Penilaian kinerja dibutuhkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja setiap karyawan. Penilaian kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan atau kebijaksanaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi perusahaan.
Masih menurut Prawirosentono, ada beberapa hal yang dapat digunakan sebagai indikator penilaian kinerja ( performance appraisal ), antara lain:
1. Wawasn dan Pengetahuan
Pengetahuan seorang karyawan mengenai pekerjaan sangat penting karena menjadi bagian dari tanggung jawabnya.
2. Kedisplinan Waktu
Apakah seorang karyawan mampu membuat perencanaan dan jadwal pekerjaannya. Hal ini akan sangat mempengaruhi ketepatan waktu karyawan dalam menyelesaikan hasil pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang karyawan.
3. Kualitas Output Kerja
Apakah seorang karyawan mengetahui standar mutu pekerjaan yang disyaratkan perusahaan kepadanya.
4. Kecepatan Menyelesaikan Tugas
Apakah karyawan mengetahui standar mutu produktivitas perusahaan. Hal ini berkaitan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan karyawan menyelesaikan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Kemampuan Teknis Pekerjaan
Apakah karyawan memiliki pengetahuan teknis tentang pekerjaan yang menjadi tugasnya, karena hal ini juga berkaitan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan karyawan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
6. Self Confidence
Seberapa jauh karyawan memiliki ketergantungan terhadap karyawan lain dalam menyelesaikan pekerjaannya, karena hal ini berkaitan dengan kemandirian (self confidence) seseorang dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Kemampuan Adaptasi
Apakah karyawan memiliki kebijakan (judgment) yang bersifat naluriah yang dimiliki oleh seseorang karyawan yang mempengaruhi kinerjanya, karena dia mempunyai kemampuan menyesuaikan dan menilai tugasnya dalam menunjang visi dan misi perusahaan.
8. Sosialisasi Antar Karyawan
Kemampuan berkomunikasi karyawan, baik terhadap sesama rekan maupun kepada atasannya.
9. Kerjasama Tim
Kemampuan karyawan dalam bekerja sama dengan karyawan lain. Hal ini sangat berperan dalam menentukan kinerja karyawan tersebut.
10. Kemampuan Memaparkan Ide
Kehadiran dalam mengikuti rapat ( Meeting ) yang disertai dengan kemampuan menyampaikan gagasan atau pendapat kepada orang lain, Tentunya hal ini akan mempunyai nilai tersendiri dalam penilaian kinerja seorang karyawan.
11. Kemampuan Manage Pekerjaan
Kemampuan karyawan dalam mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya termasuk membuat jadwal kerja. Secara umum hal ini mempengaruhi kinerja seorang karyawan.
12. Leadership
Kepemimpinan menjadi faktor yang harus dinilai dalam kinerja terutama bagi karyawan yang berbakat “memimpin” sekaligus memobilisasi dan memotivasi teman-temannya untuk bekerja lebih baik.
13. Kemampuan Mengembangkan Diri
Apakah seorang karyawan memiliki minat untuk memperbaiki kemampuan diri sendiri yang menjadi faktor lain menilai kinerja seorang karyawan.
14. Disiplin Ilmu
Faktor kesesuaian antara disiplin ilmu yang dimiliki karyawan dengan penempatan pada bidang kerja.
Indikator kinerja karyawan berbeda-beda tergantung pada bagian (unit) dan perusahaan mana Anda bekerja. Walaupun demikian, Anda dapat memasukkan beberapa atau semua indikator di atas dalam mendiskusikan atau pun menyusun program penilaian kinerja karyawan tahunan.
Anda bebas memberikan nilai dalam bentuk angka atau presentase sehingga cocok dengan perusahaan Anda. Jangan lupa, setelah Anda dari selesai melakukan penilaian, segera komunikasikan hasil penilaian tersebut dengan karyawan yang bersangkutan.