Geliat dunia marketplace terus berkembang pesat seiring perkembangan internet dan teknologi digital di Indonesia. Pada tahun 2009, beberapa e-commerce mulai berdiri dan mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Saat ini, jumlah marketplace sudah begitu banyak dengan kekuatan industrinya masing-masing. Begitu pula dengan pilihan metode pembayaran yang juga semakin beragam. Proses transaksi yang tadinya terbatas yakni dengan debit dan kredit kini bisa dilakukan melalui smartphone. Bahkan sejumlah marketplace menyediakan dompet elektroniknya sendiri.
Hal ini membuat semakin banyak konsumen yang lebih memilih untuk berbelanja di marketplace karena kemudahan yang ditawarkannya. Marketplace pun menjadi semakin populer sebagai tempat bagi masyarakat untuk berbelanja berbagai kebutuhan.
Belanja barang secara online atau menggunakan platform e-commerce sudah menjadi budaya baru di masa sekarang. Menurut data, saat ini ada sekitar 70 persen pengguna internet di daerah perkotaan dan 52 persen untuk kawasan pedesaan. Jangkauan e-commerce juga semakin merata di Indonesia.

Sebelumnya, jumlah transaksi di Pulau Jawa umumnya jauh lebih tinggi dibanding daerah lainnya. Tahun ini, jumlah order di luar Pulau Jawa melonjak 5 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Diprediksi, transaksi e-commerce di Indonesia akan merata antara Jawa dan daerah lainnya dalam beberapa tahun ke depan.
Ratusan milyar transaksi terjadi di e-commerce selama masa pandemi dan telah meningkatkan aktivitas penjualan di berbagai lini terutama groceries. Pertumbuhan ini dikatakan dapat membuat e-commerce menjadi penggerak utama ekonomi digital. Diprediksi, pasar e-commerce akan mampu menyumbang USD 100 miliar di tahun 2025.
Terjadinya pandemi tak bisa dipungkiri menimbulkan dampak pada kondisi ekonomi dan perilaku masyarakat, yang pada akhirnya mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Hal ini tentunya juga berpengaruh pada tingkat penjualan bisnis. Ada beberapa kategori produk yang mengalami peningkatan permintaan secara drastis, sementara sejumlah kategori lainnya mengalami penurunan.
Walaupun berpengaruh signifikan pada ekonomi, riset menyatakan 40% konsumen Indonesia optimis dengan pemulihan ekonomi yang cepat. Di sisi lain, konsumen tetap berhati-hati dalam pengeluaran mereka. Konsumen pun banyak yang beralih ke platform online untuk membeli berbagai kebutuhan. Pergeseran ke saluran penjualan online ini diprediksi akan terus berlanjut setelah pandemi mereda.
Selain itu juga terjadi pergeseran atas preferensi konsumen dalam hal membeli makanan, yakni dari yang tadinya lebih suka makan di tempat atau dine-in menjadi berubah ke pembelian bahan makanan serta pengiriman makanan secara online. 80% konsumen juga telah membuat rencana untuk lebih mencari tahu mengenai proses produksi dan keamanan dari produk bahan makanan yang mereka beli. Maka itu, pebisnis khususnya yang menjual produk groceries dan makanan dapat meningkatkan fokus penjualannya pada platform online.
Mengikuti perubahan pola konsumsi masyarakat ini, pebisnis harus bisa cepat beradaptasi dan menyiapkan strategi untuk go digital. Selain itu, brand juga dapat menyesuaikan strategi maupun produknya agar sesuai dengan perubahan perilaku maupun kebutuhan konsumen.
Inilah yang membuat langkah awal yang dapat dilakukan Officelio untuk melakukan transformasi digital adalah dengan masuk ke berbagai marketplace yang sesuai dengan target konsumennya. Untuk membuat Officeliomenjangkau konsumen secara luas ditengah situasi pandemic seperti sekarang,
Officelio hadir sebagai solusi multichannel e-commerce yang dapat membantu konsumen memenuhi kebutuhan perlengkapan alat tulis dengan efisien, mulai dari kertas continuous form, register roll, alat tulis kantor, stempel trodat dan lain lain, memproses pesanan dari semua marketplace yang telah diintegrasikan, meng-generate berbagi pesanan alat tulis yang dibutuhkan oleh bisnis atau perusahaannya secara otomatis, hingga laporan transaksi dan produk jadi semakin mudah.
Dengan platform multichannel e-commerce, Officelio pun dapat menjawab tantangan bisnis di tengah pandemi serta memenuhi kebutuhan konsumen. Melihat perkembangan e-commerce maupun marketplace yang begitu pesat, Officelio dapat turut berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi digital ini agar bisa memanfaatkan peluang yang ada, salah satunya dengan masuk ke berbagai platform marketplace sehingga jangkauan bisnis semakin luas.
Selain itu terbatasnya aktivitas di luar rumah juga semakin mendorong terjadinya integrasi antara proses belanja offline dan online untuk menjadi suatu budaya baru yang mendorong strategi yang dilakukan Officelio semakin diperlukan oleh pelaku bisnis dan konsumen untuk menyediakan pengalaman berbelanja yang mudah dan lancar.
Officelio mengoptimalkan pelayanan dan penjualan di marketplace dengan layanan manajemen multichannel yang tersinkronisasi. Lewat solusi multichannel e-commerce yang ditawarkan Officelio, pelaku binis maupun perusahaan yang membutuhkan alat tulis dapat mengintegrasikan platform penjualannya mulai dari produk yang dijual, stok, pengelolaan pemesanan, hingga pengiriman.
Officelio juga menawarkan berbagai pilihan pembayaran, diantaranya bisa transfer melalui semuan bank, melalui kartu debit maupun kredit, bahkan pembyaran system tempo yang sangat membantu para pengusaha atau konsumen di tengah situasi sulit seperti saat ini.